Sejarah
Pada jaman Belanda yaitu pada Tahun 1881, Lyceum (H.B.S. 3 tahun) yang berdiri sejak tahun 1875 dan menempati gedung B.A.S (Buys Avondschool) di jalan Baliwerti (kemudian dipakai oleh I.T.s) dijadikan Gymnasium (H.B.S 5 tahun). Kabupatennya sendiri menempati gedungnya yang baru di jalan Genteng Kali (sekarang dipakai Balai Budaya) Buys Avondschool kemudian terbagi dua yaitu: Mulo Buys yang menempati Gedung ex lyceum di jalan Baliwerti dan buys ambachtsschool yang menempati gedung ex: lindeteves di Sociëteitstraat (Jl. Niaga).
Maka kira-kira tahun 1890 berdirilah M.U.L.O (meer Ultgebreid Lager Onderwijs) Negeri yang pertama di wilayah Indonesia Bagian Timur, di jalan Praban No. 3 Surabaya, mempunyai 4 tingkatan: Voorklas, Kelas 1, Kelas 2 dan kelas 3. Voorklas tidak selalu harus dilalui bagi yang cukup pandai bisa langsung ke Kelas 1. Meskipun MULO ini diperuntukan bagi para Inlander tetapi kenyataannya banyak kaum Nederlander dan Vreemde Oosterlingen lulusan E.L.S yang masuk, karena tidak bisa diterima di H.B.S
Setelah ditutup beberapa waktu (karena Hindia Belanda diserbu Jepang), MULO Praban dibuka kembali dengan nama Dai Ichi Shooto Chuu Gakkoo atau SMP 1 Praban, menempati Gedung ex MULO dan ex ELS Besteweg (Tanjunganom). Sejak tahun 1938, setelah MULO Ketabang digabung dengan MULO Praban, karena Guru-gurunya terkena dienstplicht kedua gedung sekolah di atas dijadikan satu.
Sebagaimana halnya sekarang, SMP ini terdiri atas 3 (tiga) tingkatan / Kelas. Murid-muridnya campuran ada yang dari kelas 6 dan 7 HIS, dari Kelas atau Voorklas MULO, bahkan ada juga dari kelas VI SR pada Zaman Jepang, baik HIS (7tahun) maupun Vervolgschool (6 tahun) atau Kokumin Gakkoo.
Yayasan Praban ini berkedudukan di Jakarta, dengan maksud dan Tujuan: meyakinkan pemerintah (Menteri Keuangan) serta Pemda KMS/Wali kota Surabaya akan nilai historis monumental yang melekat pada bangunan SMPN 3 dan SMPN 4 itu, sehingga seyogianya tidak dijadikan kompleks pertokoan, yang sudah berlebihan/jenuh, hingga banyak yang kosong. Sebaliknya dengan sekolah yang masih kekurangan khususnya SMP. Perjuangan ini berhasil dan Bapak Drs. Moehadji Wijaya (Alm) sebagai Wali kota Surabaya Waktu itu, mempertahankan komplek SMPN 3 dan SMPN 4 (Praban dan Tanjung Anom) tetap sebagai fasilitas umum Pendidikan dengan catatan, kedua gedung sekolah tersebut harus dibangun sehingga memenuhi persyaratan sebagai SMP bertipe C dengan catatan, bangunan yang Historis Monumental itu tidak boleh diubah apalagi dibongkar.
Dalam memasuki usianya yang ke-53 tahun ini SMP Negeri 3 Surabaya telah silih berganti pimpinan, antara lain :
- Orang Belanda
- R. Wirjowijoyoto (1967-1971)
- Sunardi (1971-1997)
- Poerlani (1975-1979)
- Munaim (1979-1981)
- Tonny Soebianto (1981-1987)
- Nurhidayat (1987-1991)
- H. Moh. Moestadji (1991-1994)
- H. Soeparto (1994-1997)
- Ali Maksum (1997-2002)
- H. Moh. Failludin (2002-2008)
- Sri Gunarti (2008-2009)
- Retno Indah S(2009-2014)
- Budi Hartono (2014-2020)
- Sukarjo, S.Pd, M.M (2020-2023)
- Yulia Krisnawati, M.Pd. (2023-sekarang)
Tepat pada tahun 2011, yaitu pada masa kepemimpinan Ibu Retno Indah, M.Pd Perpustakaan SMP Negeri 3 Surabaya mengalami relokasi dari Perpustakaan lama (Sekarang UKS) ke Ruang lantai 2 diatas Ruang Guru (Saat ini Ruang Studio). Selanjutnya Pada Tahun 2013 di masa kepemimpinan Bapak Budi Hartono, S.H., S.Pd., M.Sc Perpustakaan mengalami relokasi lagi ke Ruang BK saat itu (Saat ini menjadi Labkom 1) serta pada tahun 2016 perpustakaan mengalami relokasi lagi ke Ruang Kelas (Saat ini ruang kelas 9D ). Selanjutnya mulai tahun 2020 pada masa kepemimpinan Bapak Sukarjo, S.Pd., M.Pd sampai sekarang Perpustakaan menempati Ruang Perpustakaan saat ini yang berada di samping lapangan SMPN 3 Surabaya. Pada tahun 2023 pada masa kepemimpinan Ibu Yulia Krisnawati, M.Pd, Perpustakaan SMPN 3 mengalami renovasi dan perbaikan dari segi eksterior dan interior dengan dukungan dari berbagai pihak yaitu komite, wali murid, serta kerjasama dengan Pelindo. Beliau sangat mendukung seluruh kegiatan, baik di sekolah maupun di lingkungan SMP Negeri 3 Surabaya. Dengan adanya renovasi ini membuat perpustakaan SMPN 3 Surabaya saat ini menjadi nyaman, sirkulasi udaranya bagus, pencahayaan yang cukup, dan semua itu sangat mendukung keberadaan perpustakaan di SMP Negeri 3 Surabaya. Prestasi yang pernah diraih oleh SMP Negeri 3 Surabaya adalah pada tahun 2016 SMPN 3 Surabaya ditunjuk sebagai Sekolah Rujukan oleh Kementrian Pendidikan. Selain itu pada tahun 2013 SMPN 3 Surabaya mendapat juara 2 Sekolah Bebas Narkoba oleh BNN tingkat Jawa Timur. Semua ini berkat kerjasama seluruh warga sekolah, diantaranya semua guru, siswa, alumni, wali murid, komite sekolah, dan masyarakat yang ikut mendukung SMP Negeri 3 Surabaya.
Dari Perpustakaan SMP Negeri 3 Surabaya mulai berdiri sampai sekarang sudah mengalami beberapa kali pergantian Kepala Perpustakaan antara lain:
- Bapak Wajib (1981-1991)
- Ibu Retno Siswinarti, S.Pd (1991-1997)
- Bapak Sumadi, S.Pd (1997-1999)
- Ibu Betty Hariati, S.Pd (1999-2010)
- Ibu Erliana Budi Rahayu, S.Pd (2010-2019)
- Bapak A.Mukhtar, S.Ag (2019-Sekarang)
Penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan di Kota Surabaya telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2009, namun seiring berjalannya waktu dan dalam rangka peningkatan kegemaran membaca serta literasi masyarakat, peraturan tersebut diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perpustakaan.
Pencanangan Surabaya sebagai Kota Literasi pada Tahun 2014, melalui pengembangan titik lokasi layanan perpustakaan/taman bacaan masyarakat di seluruh Kota Surabaya. Hingga saat ini ada 532 Perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat yang dikelola.
Tugas pokok perpustakaan adalah melaksanakan layanan koleksi khusus, umum, non-book, pelestarian, promosi dan kerjasama perpustakaan. Dalam upaya pengembangan koleksi bahwa cakupan koleksi perpustakaan dalam kebijakan pengembangan koleksi didasarkan pada berbagai criteria dengan mempertimbangkan berbagai hal antara lain: jenis layanan, kelanjutan koleksi yang ada di perpustakaan, cakupan bidang / subjek, tujuan pendirian dan jenis perpustakaan, lokasi perpustakaan untuk penempatan koleksi, format dan jenis koleksi dan ruang lingkup masyarakat pengguna.Pengembangan koleksi Perpustakaan SMPN 3 Surabaya didasarkan pada nilai informasi dan ilmu pengetahuan sesuai kebutuhan masyarakat yang diarahkan pada koleksi buku maupun non buku (non book materials) sebagai pendukungnya.